Contoh
gelombang mekanik yang sangat erat kaitannya dengan peristiwa sehari-hari
adalah gelombang bunyi. Gelombang bunyi di udara terdiri dari molekul-molekul
udara yang bergetar maju mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di
beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat
lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan
tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber
bunyi dalam bentuk gelombang longitudinal
3 dimensi yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini
dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat
misalnya di dalam air, batu bara, atau udara.
Kebanyakan
suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara
teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur
dalam Hertz (Hz) dan amplitude atau kenyaringan bunyi yang diukur dalam decibel
(Db). Gelombang bunyi menghantarkan bunyi ke telinga manusia dengan kecepatan
tertentu. Di udara, bunyi merambat dengn kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat
lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingi
pada ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air,
kecepatannya 5.400 km/jam, jauh lebih cepat daripada diudara.
Sumber : Buku Paket “Konsep
Dasar IPA Universitas Pendidikan Indonesia”