a). Mengukur Massa dan Berat
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat umumnya sering
menggunakan istilah berat untuk massa, misalnya jika seorang ibu menyuruh
anaknya pergi ke warung untuk membeli gula yang massanya 1 kg. dalam fisika
kedua hal tersebut dibedakan. Massa tidak sama dengan berat. Berat adalah besarnya gaya tarik bumi
(gaya gravitasi bumi) terhadap suatu benda. Sedangkan massa adalah ukuran jumlah (kuantitas) zat dari suatu benda.
Gaya gravitasi adalah gaya tarik benda (misalnya planet bumi) yang menyebabkan
benda mengalami percepatan. Gaya gravitasi bumi menyebabkan benda mengalami
percepatan (dipercepat) jika ia jatuh bebas di sekitar permukaan bumi. Demikian
juga gaya gravitasi bulan atau planet lain. Jadi berat adalah gaya. Satuan berat
sama dengan satuan gaya, yaitu Newton.
Jika sebuah benda dengan massa m dibiarkan jatuh dengan bebas,
percepatan yang dialaminya adalah percepatan gravitasi (g), dan gaya yang bekerja
pada benda hanyalah berat benda itu sendiri, yaitu W. dari hokum II Newton
diperoleh bahwa gaya yang menyebabkan suatu benda bergerak dipercepat (misalnya
pada gerak jatuh bebas) adalah F = m.a. Dimana :
F = Gaya (Newton);
m = Massa benda;
a = Percepatan yang
dialami benda;
Gaya yang bekerja pada benda yang jatuh bebas tidak lain adalah
gaya berat benda itu sendiri, yitu W = m.g. sehingga :
F = W
m.a = m.g
a = g
Dari paparan diatas jelas bahwa percepatan yang menyebabkan
benda dipercepat saat jatuh bebas adalah percepatan gravitasi, dan berat benda
= gaya gravitasi terhadap benda yang besarnya sebanding dengan percepatan
gravitasi. Di bumi, percepatan gravitasi bernilai besar sedangkan di luar
angkasa (pada bagian terluar dari atmosfer) pengaruh gravitasi adalah nol,
tetapi tetap memiliki massa.
Karena perbedaan besar gaya gravitasi manusia yang terjun bebas
di bumi sampai dengan kecepatan di tanah. Tetapi pada posisi tertentu di ruang
angkasa astronot kehilangan bobot sehingga tampak melayang-layang karena gaya
berat menjadi nol. Karena perbedaan karakteristik antara berat dan massa
tersebut maka yang dijadikan besaran pokok adalah massa bukalah berat.
Dalam praktik pengukuran, untuk mengukur berat suatu benda
biasanya digunakan neraca pegas atau dynamometer yang berskala satuan Newton,
sedangkan alat untuk mengukur massa digunakan antara lain : timbangan dacin,
timbangan tuas, atau timbangan digital. Dengan memperhatikan prinsip kerja dynamometer
dan alat menimbang massa.
Untuk menanamkan konsep pengukuran massa dan berat benda pada
siswa SD, guru dapat membimbing siswa melakukan praktik menimbang dengan
menggunakan alat timbang yang dikenal siswa dalam kehidupan sehari-hari
misalnya timbangan berat badan, alat timbangan dapur untuk membuat kue,
timbangan tuas, dan dacin bebek.
b). Mengukur Massa Jenis
Besaran yang terkait dengan massa dan sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari adalah massa jenis atau kerapatan (density) suatu zat. Massa
jenis didefinisikan sebagai massa suatu benda dibagi volumenya. Symbol atau notasi
ilmiah massa jenis adalah
(dibaca rho). Satuan massa jenis adalah satuan
massa / satuan volume, misalnya kg/m kubik atau gr/cm kubik. Sangat sering kita
dengar bahwa massa jenis air murni adalah 1.

Pengukuran massa jenis dalam pembelajaran IPA di SD merupakan
lanjutan keterampilan mengukur massa dan volume. Alat yang diperlukan adalah
timbangan, meteran pengukur panjang, dan gelas ukur. Pengukuran massa jenis
dapat juga dikaitkan dengan penanaman konsep terapung, melayang, dan tenggelam
suatu benda di dalam zat cair.
0 komentar:
Posting Komentar